Senin, 28 Oktober 2019

RESUME TEKNOLOGI GIS
ARCVIEW



Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
                                                 Dosen Pengampu :

Mohamad Ali Murtadlo, S. Kom., M.Kom.
Dibuat Oleh :
Muchamad Khafiddin (4117014)


                     SISTEM INFORMASI/FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2019





ArcView adalah salah satu software pengolah Sistem Informasi Geografik (SIG/GIS). Sistem Informasi Geografik sendiri merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan informasi geografi. Mungkin anda sudah kenal kenal dengan yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau istilahnya SIG Konvensional. Terdapat beberapa perbedaan antara peta di atas kertas (peta analog) dan SIG yang berbasis komputer. Perbedaannya adalah bahwa peta menampilkan data secara grafis tanpa melibatkan basis data. Sedangkan SIG adalah suatu sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata lain peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada ArcView anda dapat melakukan beberapa hal yang peta biasa tidak dapat melakukannya. Perbedaan pokok antara Peta Analog dengan ArcView adalah bahwa Peta itu statik sedangkan ArcView. Arc View biasa digunakan antara lain untuk :
1. Digitasi data citra dari layer monitor (on screen digitizing)
2. Reaktifikasi citra dengan bantuan ekstensi image analysis
3. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
4. Editing tema dengan query item pada tabel
5. Konvesri data dari MS-EXCEL atau MS-ACCESS menjadi tema baru pada data spasial yang telah ada
6. Pembuatan kontur dengan bantuan ekstensi image analysis dan spasial analis
7. Pembuatan peta 3D dan perhitungan volume dengan bantuan 3D analysis
8. Pengubahan system proyeksi dengan projection utility
9. Kemudahan konversi data ke perangkat lunak lain, seperti : AUTOCAD, MAPINFO
Kelemahan arcview :
·           ArcView 3x adalah produk lawas yang tanggal kadaluwarsanya tinggal menunggu waktu.
·           ArcView lebih mudah crash
·           ArcView tidak kompatible dengan VISTA


·           ArcView tidak  mendukung banyak tipe file, baik itu tipe file spasial ataupun file atribut.
·           ArcView memiliki tingkat kustomisasi yang rendah

Sabtu, 06 Juli 2019



Makalah Internet Of Things
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI



 

Dosen Pengampu :
Endang Kurniawan, S. Kom., M.M., M. Kom., CEH, CHFI, CIPM

Disusun oleh :
Muchamad Khafiddin (4117014)


LINK :


PROGAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEHKNOLOGI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala berkah, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah alat pemantau kualitas udara. Tugas ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi  pada semester 4.

Kami berharap makalah yang telah dibuat ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pengembangan sistem dan cara bagaimana mengembangkan sebuah progam. Kami menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan
yang harus di benahi dan diperbaiki. Oleh karena itu kritik maupun saran yang membangun
dari pembaca senantiasa kami terima demi penyempurnaan penulisan di masa yang akan
datang. Demikian tugas ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua.



Jombang, 29 Juni 2019


Penulis
DAFTAR ISI

1.1.Latar belakang

Udara merupakan salah satu bagian penting di dalam kehidupan makhluk hidup khususnya manusia. Sehingga udara merupakan unsur penting yang harus dilindungi. Oleh karena itu udara haruslah di jaga dan dimanfaatkan dengan baik untuk generasi selanjutnya. Untuk dapat menjaga kualitas udara yang baik maka pemantauan kualitas udara sangatlah penting dilakukan.
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll (Nugroho,2017).
Internet Of Things (IOT) merupakan suatu sistem dimana menggabungkan semua perangkat agar dapat di kontrol maupun terpantau melalui koneksi internet. Oleh karna itu untuk tugas akhir ini dibuatllah sistem yang  mampu memantau dan mengontrol kualitas udara melalui koneksi internet. Banyak sistem pemantauan udara yang telah dibuat namun semua itu belum dapat terkoneksi melalui internet malainkan hanya dapat dipantau dan dikontrol secara lokal atau secara dekat. Biasanya penampilan kualitas udara melalui LCD saja, dengan dibuatrnya sistem pamantauan kualitas udara dengan sistem IOT maka informasi kualitas udara dapat terpantau melalui internet sehingga dapat dipantau kapan saja dan dimana saja.
Penelitian sebelumnya oleh Dian Ariantya dkk, (Rahmi, Arintya Diana, 2017) yang membuat alat memonitoring kandungan karbon dioksida dalam sebuah model ruang berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535. Alat tersebut menggunakan sensor TGS 4161.
Amril yang membuat alat pendeteksi kadar gas buang (CO) kendaraan bermotor roda dua menggunakan sensor TGS 2600. Dari pembuatan alat tesebut menentukan kendaraan tersebut layak atau tidak jika dipakai. Sedangkan penampilan data menggunakan LCD (Prabowo, 2013).
Hafiizah dkk, (Amril, 2010) membuat alat deteksi dan monitoring polusi udara berbasis Array sensor gas. Pada pembuatan alat ini mereka menggunakan sensor TGS 2201, TGS 822, TGS 2620, TGS 2602, TGS 2611 dan TGS 2600. Jenis polusi yang dideteksi dan dimonitoring  gas-gas polutan hidrogen sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), etanol (C2H5OH), amoniak (NH3), butana (C4H10), dan  hidrogen  (H2). Mereka menggunakan LCD sebagai penampilan data yang terbaca oleh sensor. Namun pada semua proyek yang dikerjakan mereka hanya menampilkan data menggunakan LCD secara lokal, sehingga data hanya dapat terakses dari jarak dekat dan oleh orang-orang yang berada disekitar pemantauan LCD.
Dalam TA ini akan dibuat alat pemantau kualitas udara polutan CO dan CO2 berbasis IOT (Internet of Things). Sehingga dengan adanya alat pemantau kualitas udara yang dapat diakses oleh semua orang melalui website diharapkan masyarakat lebih dapat lagi memantau dan menjaga kualitas.

1.2.Perumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana membuat alat pemantau kualitas udara ?
2.      Bagaimana membuat alat yang mampu diakses via internet (IOT) ?

1.3.Ruang Lingkup

Perencanaan alat pemantauan polusi ini akan dibatasi pada pemantauan kualitas udara berbasis IOT.
·         Sebuah alat pemantau kualitas udara dengan 2 sensor yaitu TGS 4161 (Sensor karbon dioksida) dan MQ-7 (Sensor karbon monoksida).
·         Alat ini di kontrol menggunakan Arduino / Wemos. Dilengkapi LCD untuk debugging.
·         Data yang terbaca oleh sensor akan dikirim ke IOT Cloud/server Thingspeak atau Blynk.
·         Hasil pembacaan sensor akan ditampikan melalui website.
·         Memberikan sinyal berupa alarm jika kadar polutan melebihi batas normal, Sinyal alarm berupa notifikasi pada website.

1.4.Tujuan

Tugas ini bertujuan untuk membuat sebuah alat yang mampu memantau kualitas udara terhadap polutan karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) berbasis IOT.
PEMBAHASAN

1.1  Uraian Singkat




Uraian singkat tentang kerja perangkat :
·  Sensor MQ-7 dan TGS 4161 membaca kadar gas karbon dioksida dan karbon monoksida yang terdapat pada suatu pabrik ataupun daerah tertentu.
·  Pembacaan sensor akan dikirim ke Arduino / WeMos.
·  Cloud  dalam hal ini menggunkan blynk/thingspeak.
·  Data yang disimpan dapat dilihat melalui LCD maupun website.
·  Menampilkan notifikasi apabila kadar polutan telah mencapai batas normal

1.2  Metodologi Perancangan dan Pembuatan

Metodologi yang digunakan dalam kegiatan tugas akhir ini, di antaranya sebagai berikut:
a.              Studi literatur
Metode ini dilakukan dengan membaca buku-buku panduan, e-book, maupun literatur yang ada di internet.
·  Mengumpulkan studi literatur tentang datasheet sensor yang akan digunakan.
·  Mengumpulkan studi literatur tentang Arduino khususnya Arduino / Wemos.
b.             Perancangan dan implementasi sistem
·  Pembuatan program dari sistem pemantau kualitas udara pada microprossesor Arduino dengan menggunakan software Arduino.
·  Perancangan dan Pembuatan sistem pemantau kualitas udara, mendata sensor – sensor yang akan digunakan
c.              Pengujian sistem dan analisa data
·  Pengujian coding dan tampilan pada LCD menggunakan Arduino
·  Pengujian coding dan tampilan pada website
·  Pengujian bagaimana sensor – sensor dapat memantau kualitas udara dengan baik
·  Pengujian bagaimana mendeteksi gas karbon dioksida
·  Pengujian bagaimana mendeteksi karbon monoksida
d.             Pengambilan kesimpulan
e.              Pembuatan laporan

2.      TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Internet Of Things (IOT)


Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things (IoT) merupakan “the next big thing” di dunia teknologi informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut (“Pengertian Internet Of Things (IOT),” 2016)

Gambar 2.1 Internet Of Things ( IOT)
Sumber : “Pengertian Internet Of Things (IOT)” (2016)
Blynk Adalah sebuah platform aplikasi iOS dan Android untuk berkomunikasi dengan Arduino, Raspberry dan banyak board lainnya dari Internet (no local) 

  
Gambar 2.2 Blynk
Sumber : Hackster (2017)

Contoh  penggunaan IOT dengan BLYNK :
Code Program
// CC3000 / Wido pins
#define ADAFRUIT_CC3000_IRQ   7
#define ADAFRUIT_CC3000_VBAT  5
#define ADAFRUIT_CC3000_CS    10
#include <SPI.h>
#include <Adafruit_CC3000.h>
#include <BlynkSimpleCC3000.h>
#include "config.h"  // Contains wifi and Blynk info
// OUT
#define pinLedRed 13
#define pinLedYellow 12
#define pinLedGreen 11
void setup()
{
  Serial.begin(9600);  //for debugging - disable once live.
  pinMode(pinLedGreen,OUTPUT);
  pinMode(pinLedYellow,OUTPUT);
  pinMode(pinLedRed,OUTPUT);
  // On Leonardo, wait for the Serial monitor to be opened
  // so we get debug from the begining (for debugging)
  digitalWrite(pinLedGreen,HIGH);  delay(500);
  //while(!Serial);
  digitalWrite(pinLedYellow,HIGH); delay(500);
  Serial.println("Initializing Blynk using Wifi (CC3000 compatible)");
  Blynk.begin(auth, WLAN_SSID, WLAN_PASS, WLAN_SECURITY);
  Serial.println("Initialized !");
  digitalWrite(pinLedRed,HIGH);    delay(500);
  digitalWrite(pinLedGreen,LOW);
  digitalWrite(pinLedYellow,LOW);
  digitalWrite(pinLedRed,LOW);

}
long lastHB=0;
long valHB=0;
void loop()
{
  Blynk.run();             //start polling the system and reporting to the Blynk app.
  // Sends a heartbeat to Blynk
  // and make one of the led real leds blink
  if(millis()-lastHB > 1000) {
    if(valHB==LOW) valHB=HIGH; else valHB=LOW;
    Blynk.virtualWrite(1, valHB);  
    digitalWrite(pinLedGreen,valHB);
    lastHB=millis();
  }
}
Pengaturan Wifi dan Token
#define WLAN_SSID      "Elektro-Petra"
#define WLAN_PASS      "petra12345678"
#define WLAN_SECURITY  WLAN_SEC_WPA2
char auth[] = "77f8ec4b263f405bba5149a2f353da59";
// untuk mengatur wifi dan token membuka file config.h //









Email konfirmasi token dari Blynk : 
Gambar 2.3 Konfirmasi Token di Email

Gambar 2.4 Tampilan Create Blynk

·  Proses pembuatan BLYNK
1.      Buat nama project “ led “
2.      Pilih device Arduino yng digunakan. Dalam hal ini menggunakan Arduino Leonardo
3.      Kirim token dengan email. Token akan dikirim k email.
4.      Klik create.
Gambar 2.5 Tampilan macam-macam fitur pengontrolan

5.      Akan muncul widget box, dimana kita dapat menggunakan berbagai macam perangkat untuk menghubungkan ke wido/Arduino Leonardo.
6.      Kita menggunakan button untuk menyalakan led.
7.     Akan membuka window baru yaitu button setting, dimana kita akan men setting button yang akan terhubung ke perangkat Arduino.
Gambar 2.6 Tampilan tombol D12 dan D13

8.      Kita menggunakan button D12 yang akan terhubung dengan port Digital 12 di Arduino.
9.      Pada button aka nada pilihan push atau switch. Push dmana port D12 akan aktif jika ditekan terus. Switch dimana port D12 akan aktif jika ditekan hanya sekali dan ditekan sekali lagi untuk mematikan.
10.  kita menggunkan button D12 dan D13. Dimana D12 menggunakan push dan D13 menggunakan switch
11.  Setelah semua penagturan button sudah selesai akan tampil gambar seperti disamping.
12.  Klik tombol play yang berada di samping kanan.
13. Setelah itu perangkat dapt terkontrol dengan smart phone melalui app BLYNK.
Gambar 2.4 Tampilan Running

2.2  Sensor Gas CO MQ-7

MQ 7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan unt uk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap karbon monoksida (CO), stabil, dan berumur panjang. Sensor ini menggunakan catu daya heater : 5V AC/DC dan menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC, jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu mengukur gas karbon monoksida (Baskara. 2013).
Gambar 2.4 Fisik MQ-7
Sumber : Baskara (2013)

Kondisi Standar Sensor Bekerja
- VC/(Tegangan Rangkaian) = 5V±0.1
- VH (H)/ Tegangan Pemanas (Tinggi) = 5V±0.1
- VH (L)/ Tegangan Pemanas (Rendah) = 1.4V±0.1
- RL/Resistansi Beban Dapat disesuaikan
- RH Resistansi Pemanas = 33멱5%
- TH (H) Waktu Pemanasan (Tinggi) = 60±1 seconds
- TH (L) Waktu Pemanasan (Rendah) = 90±1 seconds
- PH Konsumsi Pemanasan = Sekitar 350mW

Kondisi Lingkungan
- Tao/Suhu Penggunaan = -20-50
- Tas/Suhu Penyimpanan = -20-50
- RH/Kelembapan Relatif = kurang dari 95%RH
- O2 Konsentrasi Oksigen = 21%(stand condition) (Konsentrasi Oksigen dapat mempengaruhi sensitivitas)

Karakteristik Sensitivitas
- Rs/ Tahanan Permukaan Terhadap Tubuh = 2-20k pada 100ppm Carbon Monoxide(CO)
- a(300/100ppm)/ Tingkat Konsentrasi Kemiringan = Kurang dari 0.5 Rs (300ppm)/Rs(100ppm)
- Standar Kondisi Bekerja = Temperature -20±2 Kelembapan 65%±5% , RL:10KΩ±5%, Vc:5V±0.1V VH:5V±0.1V, VH:1.4V±0.1V
- Waktu Panaskan Tidak kurang dari 48 jam
- Jarak Deteksi: 20ppm-2000ppm carbon monoxide

TGS 4161 adalah sebuah sensor yang mengkonsumsi daya rendah dibandingkan sensor lainnya. Range antara 350-5000 ppm dari karbon dioksida dapat dideteksi oleh sensor ini, sehingga memungkinkan untuk dipakai didalam ruangan. Unsur CO2 yang sensitif terdiri dari suatu asam aki yang padat membentuk antara dua electroda, bersama-sama dengan suatu alat pemanas yang dicetak ( Ruo2) substrate. Dengan memonitoring perubahan didalam gaya elektromotoris ( EMF) yang dihasilkan antara kedua electroda, dengan hal tersebut memungkinkan kita untuk mengukur konsentrasi gas CO2.

Gambar 2.5 Fisik TGS 4161
Sumber : Frengki (2011)

TGS4161 memperlihatkan suatu hubungan yang linier antara EMF dan CO2, dan membuat konsentrasi gas pada suatu skala logaritma. Pada grafik dibawah ini menunjukan tipe dari karakteristik sensitifitas TGS4161. Sumbu y mengindikasikan ∆EMF, dimana ∆EMF adalah penjabaran dari :
∆EMF=EMF1 - EMF2
Dimana :
EMF1=EMF pada 350 ppm CO2.
EMF2=EMF pada konsentrasi gas yang terdaftar.


Gambar 2.6 Tipe dari karakteristik sensitifitas TGS4161
Sumber : Frengki (2011)

Dan dibawah ini menunjukan ketergantungan kelembaban dari TGS4161. Sumbu y mengindikasikan ∆EMF, dimana ∆EMF adalah penjabaran dari :
∆EMF=EMF1 - EMF2
Dimana :
EMF1=EMF pada 350 ppm CO2
EMF2=EMF pada 1000ppm CO2 (Frengky, 2011)

Gambar 2.7 Ketergantugan kelembaban dari TGS4161
Sumber : Frengki (2011)
 

2.4   WEMOS D1 WIFI ARDUINO UNO ESP8266

Wemos merupakan sebuah board pemprogrman yang di program dengan Bahasa pemprograman IDE Arduino. Board ini memiliki fitur sebagai berikut :
Gambar 2.8 Wemos D1
Sumber : Wemos Electronics (2006)

·  11 digital input/output pins, all pins have interrupt/pwm/12C/one-wire supported(except for D0)
·  1 analog input(3.2V max input)
·  Micro USB connection
·  Power jack, 9-24V power input.
·  Compatible with Arduino
·  Compatible with nodemcu
Spesifikasi :
·  Microcontroller                       : ESP-8266EX
·  Operating Voltage                  : 3.3 V
·  Digital I/O Pins                       : 11
·  Analog Input Pins                   : 1 (Max Input 3.2 V)
·  Clock Peesd                            : m80 MHz/160 MHz
·  Flash                                        : 4 M bytes
·  Lenght                                     : 68.6 mm
·  Width                                      : 53.4 mm
·  Weight                                    : 25g

2.5  Liquid Cristal Display ( LCD )

Liquid Cristal Display (LCD) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang banyak digunakan saat ini adalah LCD M1632 reffurbish karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2 x 16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah.
Gambar 2. 9 Liquid Cristal Display ( LCD) 2 x 16
Sumber : Machy (2011)



3.      KESIMPULAN

3.1  Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya.

3.2  MQ 7 merupakan sensor gas yang digunakan dalam peralatan unt uk mendeteksi gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan sehari-hari, industri, atau mobil.

3.3  TGS 4161 adalah sebuah sensor yang mengkonsumsi daya rendah dibandingkan sensor lainnya.

3.4  Wemos merupakan sebuah board pemprogrman yang di program dengan Bahasa pemprograman IDE Arduino.

3.5  Liquid Cristal Display (LCD) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik.

 

4.      Daftar Referensi

Amril. (2010). Pendeteksi Kadar Gas Buang (CO) Kendaraan Bermotor Roda Dua Menggunakan Sensor Gas. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://repo.polinpdg.ac.id/427/1/187-191-1-PB.pdf.
Baskara. (2013). MQ-7 Sensor Gas CO. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://baskarapunya.blogspot.co.id/2013/05/mq-7-sensor-gas-co.html.
Dian Arintya Rahmi, Sumardi.St., M.T, iwan Setiawan. S.T., M.T. MONITORING KANDUNGAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DALAM SEBUAH MODEL RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://eprints.undip.ac.id/25346/1/ML2F306022.pdf.
Hafiizh Ashshiddiqi Prabowo & Danang lelono. 2013. Deteksi dan Monitoring Polusi Udara Berbasis Array Sensor Gas. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=149425&val=304&title=Deteksi%20dan%20Monitoring%20Polusi%20Udara%20Berbasis%20Array%20Sensor%20Gas.
Machy, Siwe. (2011, 30 Maret). Skripsi Tgs2600. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://asakota.blogspot.co.id/2011/03/skiripsi-tgs2600_30.html.
Nugroho. (2013). Makala Asap Pabrik, Asap Kebakaran Hutan, dan Polusi. Diambil 7 Maret 2017. Web site: http://n-pangestu.blogspot.co.id/2013/12/makalah-asap-pabrik-asap-kebakaran.html.
_______. (2016). Pengertian Internet of Things (IOT). Diambil 7 Maret 2017. Web site: https://idcloudhost.com/pengertian-internet-of-things-iot/.
Hardian. (2017) Pemantauan Kualitas Udara Polutan Co dan Co2 Berbasis IOT di ambil 05 Juli 2019.